29 Januari 2011

pretended


Gerah sekali rasanya siang ini. Bahkan ac ruangan sekalipun tak bisa mengusir keringat ini. Oh, mungkin saja hati yang panas. Aku terbaring lepas. Menikmati permainan jejaring sosial twitter. Mendengarkan alunan lagu. Dan sejenak melupakan rasa bersalahku padamu. Sesekali aku tertawa, terbawa suasana maya. Aku memang sedang jatuh. Mereka semua tak tau itu. Aku senang, ternyata aku berhasil menutupi wajahku yang kelam akan kepedihan. Merasakan hidup dalam kepura-puraan. Sangat tidak nyaman sekali dan terpaksa aku nikmati. Alunan lagu itu terhenti sejenak, ada panggilan masuk di ponselku. Tertulis nama dan fotomu. Terdiam. Antara bingung dan senang  sangat susah aku ungkapkan. Akhirnya dengan spontan aku reject. Kamu kembali meneleponku. Dan aku mengulanginya. Apa yang ada di pikiranku saat itu? Entahlah sangat rumit. Lalu kamu memberikan pesan singkat kepadaku. Aku tersenyum kecil karena pesan itu berupa kecemasan dan kamu berpikir aku mempunyai seseorang yang menggantikan posisi kamu. Menurutku itu hanya sandiwara dan kepura-puraan semata. Will see…
#empatdesemberduaribusepuluh





Sabtu, 29 Januari 2011
22.54pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar